Pages

April 11, 2016

Manfa'at Buah Mundu (Apel Jawa)

Mundu / Apel Jawa

(Garcinia dulcis)



Mundu

Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. dulcis
Garcinia dulcis
(Roxb.) Kurz

Mundu atau rata (Garcinia dulcis) adalah :
Sejenis pohon buah-buahan minor (kurang penting) yang asli Indonesia. Buah ini juga biasa disebut apel jawa. Buahnya dapat dimakan segar atau diolah menjadi selai. Mundu tidak sama dengan mundung (menteng), meskipun namanya mirip. Mundu yang semakin langka ditemukan ini merupakan anggota marga Garcinia, sehingga juga berkerabat dekat dengan manggis (Garcinia mangostana) dan asam kandis (Garcinia parvifolia). Mundu dipercaya sebagai tanaman buah asli Indonesia yang hanya tumbuh di Jawa dan sebagian Kalimantan, meskipun tumbuhan ini juga tumbuh di Filipina dan Thailand, dan karena mutu buah ini kurang baik, maka buah ini kurang diremajakan.

Sinopsis :
Tanaman dari jenis manggis-manggisan {Garcinia) merupakan salah satu tumbuhan yang belum didayagunakan secara optimal. Padahal, beberapa jenis Garcinia merupakan penghasil kayu keras dan berharga tinggi, buahnya dapat dimakan, dan bijinya mengandung minyak. Selain itu, beberapa dari tanaman Garcinia digunakan untuk obat. Sebagian besar dari Garcinia di Indonesia masih tumbuh liar di hutan-hutan. Hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan telah dibudidayakan di kebun-kebun penduduk di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Mundu (Garcinia duicis).
           Buah Mundu (Garcinia duicis) dapat dimakan langsung dan diolah menjadi selai bahkan sebagai campuran jamu tradisional. Kayu dan kulitnya dipakai sebagai campuran pembuat warna hijau alami. Tumbukan bijinya digunakan untuk mengobati pembengkakan, gondok, dan sariawan. Buah Mundu dipakai sebagai pencahar, antimalaria dan mengobati penderita gangguan empedu. Sedangkan pucuk daun Mundu muda digunakan untuk mengobati diare. Mundu juga dapat digunakan sebagai obat penurun demam, antiinflamasi, dan antipiretik. Selain itu, juga digunakan sebagai obat tradisional untuk struma, parotitis dan antimalaria. Dan masih banyak lagi kegunaan lain dari pohon langka yang sangat baik menyerap air hujan ini.
Buku ini mengupas tuntas khasiat dan manfaat yang ada pada tanaman mundu. Pohon yangsangat jarang kita temui ini ternyata menyimpan kegunaan yang sangat banyak. Namun justru karena itu, peluang bisnis tanaman buah langka si"apel jawa” ini menjadi terbuka lebar.

 

August 27, 2015

Corn Expo

Pada musim tanam jagung tahun 2015 ini penyakit bulai menjadi kendala besar bagi petani dalam budidaya tanaman jagung. Untuk memberikan edukasi bagi petani di wilayah Kecamatan Purowasri, PT. Bayer Indonesia bekerjasama dengan BPP Purwoasri mengadakan Corn Expo pada tanggal 26 Agustus 2015 bertempat di Lapangan Desa Bulu Kecamatan Purwoasri.

Camat Purwoasri (Dua dari kiri) dan Kepala Desa Bulu (Paling Kiri) sedang melihat lokasi Corn Expo.


Pada Corn Expo ini diberikan penjelasan tentang budidaya tanaman jagung yang baik dan aman mulai dari perlakuan benih (seed treadment) untuk mencegah penyakit bulai dan hama lalat bibit, penggunaan herbisida, insektisida dan fungisida yang aman dan efisien. Selain itu petani diajak kunjungan lapang untuk melihat langsung dan membandingkan keadaan tanaman dengan perlakuan dari PT. Bayer Indonesia dan tanaman kontrol setelah itu petani diajak berdiskusi mengenai permasalahan yang dihadapi ketika melakukan budidaya jagung.

Setelah mengikuti Corn Expo ini diharapkan petani mengetahui dan mempraktekkan budidaya jagung yang baik, aman dan bebas dari bulai sehingga dapat berkontribusi dalam mendukung swasembada jagung nasional.

August 18, 2015

Wajah BPP Purwoasri

Koordinasi Rutinan BPP Purwoasri

Crew BPP Purwoasri, Kediri

     Mengawali aktifitas di pertengahan bulan Agustus ini, BPP Purwoasri selalu mengadakan persiapan alat dan materi penyuluhan serta koordinasi permasalahan penyuluhan antara PPL, Mantan dan POPT. Dalam keseharian, setiap hari senen selalu melakukan koordinasi pelaksanaan penyuluhan. 

Koordinasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan (PPL, Mantan, POPT serta pendamping PAJALE 2015)

         Dalam bulan Agustus dengan kegiatan yang sangat padat, mulai dari berbagai macam perlombaan agustusan, upacara bendera, baris-berbaris serta bazar yang akan dilaksanakan tanggal 21 - 22 Agustus di lapangan desa Pandansari (tingkat Kecamatan Purwoasri). BPP rencanakan menampilkan kegiatan gapoktan dan kelompok tani ( alat-alat mekanisasi pertanian seperti : Hand tracktor, combine harvesteer, transplanter, corn planter, ATABELA dll). Ada pula tampilan produk Gapoktan  (beras kemasan), produk KWT (carang emas, wingko, gethuk pisang dll). Dalam kegiatan ini BPP didukung oleh PT. PETROKIMIA KAYAKU,  selaku produsen pestisida yang sudah tidak asing lagi bagi petani di wilayah kecamatan Purwoasri.  Dalam pelaksanaan kegiatan GP2TT serta UPSUS PAJALE tiga bulan ke depan, saat ini BPP Purwoasri juga dibantu tenaga pendamping dari UNIBRAW, Malang.
             Semoga semua kegiatan dapat berjalan lancar dan sukses.........

Musim Tanam Jagung 2015 ( Kec. Purwoasri)

Jagung dan Ancaman Penyakit Bulai

      Musim tanam Jagung pada bulan juni - Juli sudah mulai dilaksanakan di wilayah kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jatim. Rasa was-was yang selalu menghantui perasaan petani setiap musim adalah penyakit Bulai (Downy Mildew), namun untuk tahun ini sebagian besar petani dapat bernafas lega, sebab serangan bulai tidak lebih dari 10 - 15 % dari luas total area tanam di kec Purwoasri (2.217 Ha).  Beberapa varieta seperti P 35, DK 771, DK 95 masih dianggap lebih amam dibanding varietas lain seperti P21, P27, DK 88, DK 85, BISI 816, BISI 18, PERTIWI dll, yang relatif banyak terserang bulai. Sementara benih MT realitas dilpangan sebagian kurang dalam daya tumbuhnya yang diperkirakan dari beberapa nmr LOT yang berbeda. Perlakuan Insurmax+Cabrio Gold dari PT. BASF sebagai seedtreadment banih, sangat membantu dalam pencegahan bulai ini.
      Untuk pengendalian yang lain adalah dengan penggunaan agensi hayati ( PGPR), serta pergantian varietas pada lahan tanam petani. Tanaman yang tanam sejak awal akhir juni -awal juni, cenderung lebih aman dari bulai. Sementara tanam pada akhir Juli - awal agustus cenderung banyak terserang. Bagi tanaman yang sudah terserang harus dilakukan pencabutan/eradikasi untuk menghindari penularan pada tanaman lain.

 
      Untuk tahun 2015 ini, luas area tanaman jagung dibawah luas tanam tahun lalu. Hal ini disebabkan kondisi harga jagung yang selalu dibawah standard petani, sehingga tidak dapat menutup biaya saprodi, sehingga petani sebagian beralih ke tanaman kacang tanah dan padi.
         Semoga untuk tahun ini kondisi  tanamanakan  jagung lebih baik sehingga harapan peani untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dapat tercapai.......


August 14, 2015

"Panasnya Mentari Tak Kuhiraukan, 
Demi Swasembada Pangan Tercapai"  

Majiono (berkerudung karung pupuk) dan Mat Rofi'i sedang melakukan ubinan dengan petani.

           Itulah sepenggal tekad dari seorang penyuluh pertanian BPP Purwoasri dalam melakukan pendampingan dan pengawalan program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) padi 2015. Ditengah teriknya matahari pada pertengan bulan Ramadan, Mat Rofi'i dan Majiono Penyuluh Pertanian THL - TBPP dengan berbekal karung bekas pupuk sebagai penutup kepala tetap semangat dalam melakukan pendampingan GPPTT padi 2015 di kelompok tani Dharma Bakti desa Tugu. 

Penimbangan hasil ubinan
                Pengorbanan tersebut terbayar lunas ketika mendapat hasil ubinan rata -rata 6 ton/ha, hasil tersebut cukup baik mengingat pada saat musim tanam padi kedua (gadu) banyak ancaman serangan hama penyakit mulai dari penggerek batang, tikus, wereng coklat sampai potong leher dikarenakan cuaca dengan kelembaban tinggi sangat mendukung perkembangbiakan hama dan penyakit tanaman padi. Semoga dengan hasil tersebut bisa berkontribusi dalam mendukung program swasembada pangan Pemerintah Indonesia.

July 1, 2015

Panen Raya Padi

Panen Raya Padi / Program GPPTT 2015

         Pelaksanan panen padi di wilayah kecamatan Purwoasri hampir mencapai 25 % dari total luas tanam. Dari hasil ubinan yang dilakukan dibeberapa tempat, didapat hasil rata-rata 4,5 kg - 5,05 kg dari luas sample yang diambil 2,5 m2. Rata-rata hasil riil antara 6,12 ton/ha - 6,87 ton/ha. Per 100 Ru antara 8,7 Kw/100 Ru - 9,80 Kw/100 Ru. Dari rata-rata ubinan yang di ambil, jadi tanam jajar (legowo 2:1) memberikan hasil lebih baik dibanding (jajar legowo 4:1) serta tanam biasa/tegel dan abyakan. Sehingga secara umum ada peningkatan hasil yang signifakan bila dibandingkan dengan tanam gadu tahun lalu yang maksimal hanya 4,5 ton/ha.
          Untuk mendapatkan data yang valid, ubinan dilakukan bersama Penyuluh Pertanian, Mantri Tani, Mantri Statistik serta didampingi dari Babinsa/Koramil dan Pendamping lapang dari Perguruan tinggi/STPP Malang yang bertugas selaku Pendamping program UPSUS PAJALE (Padi, Jagung, Kedelai) 2015. 

(Ubinan yang di ikuti juga oleh DanRamil Purwoasri)

         Desa wonotengah yang beberapa waktu lalu dikabarkan hampir puso/gagal panen, dari hasil riil petani rata-rata hasil panen 5,6 ton/ha. Kelompok tani membantah bila diwilayahnya telah terjadi serangan OPT yang membahayakan panen, namun masih dibawah Ambang Ekonomi. Beberapa desa antara lain Kempleng, Dawuhan, Dayu, Merjoyo sebagian wilayah terserang OPT (Wereng Coklat). Meskipun sudah diupayakan dikendalikan secara swadaya dan massal, beberapa petani memilih dipanen awal untuk mengurangi kerugian hasil panen. 
                 Saat panen masih belum berakhir, semoga dengan keberhasilan Program GPPTT tahun ini, dapat meningkatkan semangat petani dalam ber-organisasi dan bertani yang semakin maju, terwujudnya swasembada beras, serta meningkatkan kesejahteraan semua masyarakat. secara umum. 



   

June 24, 2015

Pengendalian Hama Tikus di Desa Bulu

 Petani Desa Bulu sedang melakukan gropyokan tikus.

Hama tikus sawah  ( Rattus rattus argentiventer ) merupakan hama yang meresahkan petani Desa Bulu Kecamatan Purwoasri terutama petani yang menggarap sawah di sekitar aliran sungai Konto. Ada berbagai macam upaya yang dilakukan kelompoktani Budi Luhur Desa Bulu untuk mengendalikan populasi hama tikus dengan cara yang ramah lingkungan, yaitu:

1. Pengendalian dengan peraturan
Ketika dilakukan pengamatan oleh Kelompoktani ternyata hama tikus banyak bersarang di dalam perakaran tanaman rumput gajah yang ditanam di pematang sawah. Menyikapi hal tersebut Kelompoktani bersama Pemerintahan Desa Bulu membuat peraturan pelarangan penanaman rumput gajah di pematang sawah dan di sekitar saluran irigasi. Selain itu juga ada pelarangan memburu ular di sawah Desa Bulu karena ular merupakan predator bagi tikus.

2. Gropyokan
Kelompoktani Budi Luhur melakukan gropyokan tikus minimal dua kali dalam satu tahun untuk mengendalikan hama tikus. Gropyokan biasanya dilakukan dengan cara mengaliri lubang tikus yang ada di sekitar saluran irigasi dengan air supaya tikus yang ada disarangnya bisa keluar dan ditangkap. Dalam satu kali gropyokan dilakukan selama tujuh hari sampai sepuluh hari.


3. Pemanfaatan Burung Hantu
Selain ular, musuh alami tikus adalah burung hantu T. alba yang daerah penyebarannya luas Burung ini digunakan sebagai predator., karena burung hantu sebagai burung pemangsa (rapeor) yang berburu hewan lain untuk makanannya.Burung ini mempunyai kemampuan visual yang luar biasa, pendengaran yang tajam, kemampuan terbang dengan senyap, mempunyai cakar dan paruh.

Burung hantu (Tyto alba)
 Burung hantu termasuk spesies burung nokturnal, yang beraktivitas pada malam hari, penglihatannya sangat tajam, dimana dapat melihat mangsanya dari jarak jauh. Memiliki pendengaran sangat tajam dan mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 m. Hidupnya berkelompok dan cepat berkembang biak. Induknya mampu bertelur 2 – 3 kali setahun. Sekali bertelur bias mencapai 6 – 12 butir dengan masa mengeram selama 27 – 30 hari

Burung hantu Tyto alba merupakan salah satu predator yang potensial karena spesies ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan spesies lain yaitu ukuran tubuh yang relatif lebih besar , memiliki kemampuan membunuh dan memangsa tikus cukup baik, mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan cepat berkembang biak.

Kelompoktani Budi luhur mendirikan rumah burung hantu (Pagupon) di tengah sawah dengan harapan sebagai rumah singgah bagi burung hantu. Setelah 1 bulan  diamati ternyata pagupon tersebut dijadikan tempat singgah burung hantu dan tempat untuk memakan tikus hal ini dibuktikan dengan adanya sisa bangkai tikus di sekitar pagupon.
Pagupon burung hantu.

Baca juga :

Demplot Stroberi di Ngancar

June 23, 2015

UBINAN GPPTT PADI


Salah satu upaya Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan pada tahun 2017 adalah dengan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT). Pada tahun 2015 Kecamatan Purwoasri melaksanakan GPPTT Padi pada musim kedua (gadu) seluas 500 Ha dengan pelaksana 20 kelompoktani di 10 desa dalam wilayah Kecamatan Purwoasri.

Danramil Purwoasri sedang menyaksikan proses ubinan.
Akhir dari kegiatan GPPTT padi dilakukan ubinan untuk mengetahui hasil panen tanaman padi. Pada hari Selasa 23 Juni 2015, kelompoktani Sekarsari Desa Woromarto Kecamatan Purwoasri bersama BPP Purwoasri, Mantri Tani, Koordinator Statistik Kecamatan dan Koramil Purwoasri melakukan ubinan pada lahan padi jajar legowo 2:1 yang telah menguning siap untuk dipanen. Hasil dari ubinan dengan petak 2,5 x 2,5 meter persegi diperoleh seberat 5.05 kg dengan jumlah rumpun 148. Untuk mengetahui hasil produksi per hektar dihitung dengan rumus sebagai berikut : 5.05 x 1600 x 0,8 (toleransi pematang sawah+kadar air) = 6,46 ton/ha. Hasil tersebut cukup baik mengingat pada saat musim tanam padi kedua (gadu) banyak ancaman serangan hama penyakit mulai dari penggerek batang sampai potong leher dikarenakan cuaca dengan kelembaban tinggi sangat mendukung perkembangbiakan hama dan penyakit tanaman padi. Semoga dengan hasil tersebut bisa berkontribusi dalam mendukung program swasembada pangan Pemerintah Indonesia.

Buku pedoman dalam melaksanakan ubinan.