Pages

June 4, 2012


Padi hibrida H6444 tumbuh sehat di kelompok tani SEKAR SARI Woromarto

 Serangan penyakit kresek, hawar daun bakteri (BLB) pada tanaman padi telah meresahkan para petani kita. Sepertinya sekarang ini kresek telah menjadi penyakit utama pada tanaman padi. Kerugian yang ditimbulkan oleh serangan kresek tidak main-main, bisa mencapai 75 %.

Belum pahamnya petani tentang penyakit kresek ini menjadi kendala untuk mengendalikannya. Berbagai cara pengendalian secara kimia dilakukan petani namun banyak yang belum mendapatkan hasil yang maksimal. Padahal ada cara organik yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit kresek ini (keefektifannya bisa mencapai 80%).

Salah satu pengendali kresek yang telah teruji dalam berbagai demplot  adalah dengan menggunakan agensi hayati Coryne bacterium sp. Selain harganya sangat murah Coryne bacterium sp juga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Coryne bacterium sp. yang merupakan salah satu agens hayati bersifat antagonis dapat mengendalikan beberapa jenis penyakit tanaman. Yang paling utama Coryne bacterium sp. dapat mengendalikan penyakit kresek pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae.

Adapun penyakit tanaman lain yang dapat dikendalikan oleh agens antagonis Coryne bacterium sp adalah penyakit bercak daun pada jagung, penyakit bengkak akar pada kubis, dan penyakit bakteri layu pisang
Bakteri ini berbentuk batang, jenis gram positif. Koloninya berwarna putih kotor, dan di bawah lampu ultra violet tidak bereaksi. Kemampuan bakteri ini dalam menekan penyakit Kresek (BLB) mencapai 80 persen.

Sasaran bakteri Coryne bacterium sp.
Bakteri ini efektif untuk mengendalikan penyakit Kresek (BLB) yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv oryzae, Hawar Daun Jingga (BRS) yang disebabkan oleh Pseudomonas sp pada tanaman padi, bercak daun Helminthosporium sp dan Cercospora sp pada tanaman jagung, penyakit akar gada (Plasmodiophora brassicae) pada tanaman kubis, serta penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) pada tanaman pisang.

No comments:

Post a Comment