Jagung dan Ancaman Penyakit Bulai
Musim tanam Jagung pada bulan juni - Juli sudah mulai dilaksanakan di wilayah kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jatim. Rasa was-was yang selalu menghantui perasaan petani setiap musim adalah penyakit Bulai (Downy Mildew), namun untuk tahun ini sebagian besar petani dapat bernafas lega, sebab serangan bulai tidak lebih dari 10 - 15 % dari luas total area tanam di kec Purwoasri (2.217 Ha). Beberapa varieta seperti P 35, DK 771, DK 95 masih dianggap lebih amam dibanding varietas lain seperti P21, P27, DK 88, DK 85, BISI 816, BISI 18, PERTIWI dll, yang relatif banyak terserang bulai. Sementara benih MT realitas dilpangan sebagian kurang dalam daya tumbuhnya yang diperkirakan dari beberapa nmr LOT yang berbeda. Perlakuan Insurmax+Cabrio Gold dari PT. BASF sebagai seedtreadment banih, sangat membantu dalam pencegahan bulai ini.
Untuk pengendalian yang lain adalah dengan penggunaan agensi hayati ( PGPR), serta pergantian varietas pada lahan tanam petani. Tanaman yang tanam sejak awal akhir juni -awal juni, cenderung lebih aman dari bulai. Sementara tanam pada akhir Juli - awal agustus cenderung banyak terserang. Bagi tanaman yang sudah terserang harus dilakukan pencabutan/eradikasi untuk menghindari penularan pada tanaman lain.
Untuk tahun 2015 ini, luas area tanaman jagung dibawah luas tanam tahun lalu. Hal ini disebabkan kondisi harga jagung yang selalu dibawah standard petani, sehingga tidak dapat menutup biaya saprodi, sehingga petani sebagian beralih ke tanaman kacang tanah dan padi.
Semoga untuk tahun ini kondisi tanamanakan jagung lebih baik sehingga harapan peani untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dapat tercapai.......
No comments:
Post a Comment